Waktu bukan sekadar detik yang berdetak atau kalender yang berubah halaman. Dalam buku ini, waktu hadir sebagai tokoh utama—yang mencintai, melukai, menyembuhkan, dan kadang membiarkan kita tersesat.
Dalam Pelukan Waktu menyajikan dua belas cerita pendek yang mengeksplorasi berbagai wajah waktu: penantian yang panjang, kenangan yang enggan pergi, takdir yang terus berulang, dan pilihan yang hanya datang sekali. Setiap cerpen adalah perjalanan emosional yang mengajak pembaca merenungkan hubungan mereka sendiri dengan waktu—apakah kita memeluknya, diliputi olehnya, atau justru kalah olehnya.
Untuk siapa saja yang pernah menunggu tanpa tahu kapan, menyesal tanpa bisa kembali, atau berharap waktu bisa melambat barang sebentar—buku ini ada untukmu.