Di sebuah desa kecil yang jauh dari sorotan, berdiri sebuah sekolah sederhana dengan suara-suara kecil penuh semangat. Di sana, Aldo, seorang guru difabel dengan kursi rodanya, membimbing murid-muridnya bukan hanya untuk belajar, tetapi untuk bermimpi lebih tinggi. Dengan metode pengajaran yang bersahaja namun personal, ia membawa anak-anak desa menuju podium kemenangan Olimpiade Sains tingkat nasional.
Kelas Harapan bukan sekadar kisah tentang pendidikan, tapi tentang keberanian menjadi cahaya di tengah keterbatasan. Tentang seorang guru yang tak mengajar demi nama, tapi demi masa depan. Tentang murid-murid yang belajar bukan dari kecanggihan teknologi, tapi dari hati yang percaya.
Inilah potret nyata dari mimpi yang tak pernah menyerah meski jalannya sunyi. Karena harapan, sekali saja tumbuh, bisa menyalakan dunia.